Rifanli dan Meylani dari SDN 16 Anggrek Wakili Kecamatan di FTBI Tingkat kabupaten Gorut

KWANDANG, sdn16anggrek.my.id - Dua siswa SDN 16 Anggrek, Rifanli Mohamad Zakaria dan Meylani Djafar, tampil mewakili Kecamatan Anggrek dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2025. 

Rifanli berkompetisi pada lomba Lohidu atau puisi tradisional, sedangkan Meylani mengikuti kategori Pilu atau dongeng. Keduanya menjadi salah satu perwakilan terbaik dari Kecamatan Anggrek bersama peserta lain dari sejumlah SD dan SMP di wilayah tersebut. 

Festival ini digelar Kamis (9/10/2025) di SMP Negeri 1 Kwandang dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Utara, Dr. Irwan Abudi Usman, M.Pd. Acara berlangsung semarak di aula utama sekolah. 

Di panggung utama, baliho besar bertuliskan tema “Mopodu’oto Bahasa Lo Hulonthalo, Tau Mopotoheto Buhuta Wau Walama Lo Bangusa” terpampang mencolok. Kursi peserta tertata rapi, menampung ratusan siswa, guru pendamping, dan tamu undangan. 

Rifanli tampil penuh ekspresi membawakan Lohidu yang sarat nilai kearifan lokal, sementara Meylani mengisahkan dongeng dengan penghayatan mendalam. Kedua siswa ini tampil percaya diri di hadapan dewan juri dan penonton. 

Kepala SDN 16 Anggrek, Wisnawati Abubakar, S.Pd., hadir langsung memberikan dukungan bersama guru pendamping, Nur’ain Yunus, S.Pd., dan S. Ishak. Mereka tampak mendampingi para peserta sejak registrasi hingga pelaksanaan lomba. 

“Kami sangat bangga karena siswa kami bisa tampil di tingkat kabupaten. Ini menjadi motivasi bagi anak-anak lain untuk terus mencintai bahasa daerah dan budaya lokal,” ujar Wisnawati kepada reporter sdn16anggrek.my.id. 

Guru pendamping, Nur’ain Yunus, menambahkan bahwa persiapan dilakukan intensif selama beberapa minggu. Menurutnya, semangat anak-anak untuk tampil menunjukkan bahwa pelestarian bahasa daerah bisa dimulai dari sekolah dasar. 

Festival Tunas Bahasa Ibu tahun ini digelar dengan empat kategori lomba, yakni Tabibo (pidato), Pilu (dongeng), Lohidu (puisi tradisional), dan cerpen berbahasa daerah. Pesertanya berasal dari seluruh kecamatan di Gorontalo Utara. 

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Dr. Irwan Abudi Usman menekankan pentingnya festival ini sebagai bentuk nyata pelestarian bahasa daerah. Ia menyebut kegiatan ini bukan sekadar lomba, melainkan wujud cinta budaya. 

“Bahasa daerah adalah jati diri kita. Melalui festival ini, kita mengajarkan generasi muda agar bangga menggunakan bahasa ibu,” kata Irwan dalam sambutan pembukaan di hadapan peserta dan tamu undangan. 

Dengan dukungan penuh kepala sekolah dan guru, Rifanli dan Meylani berharap dapat memberikan penampilan terbaik. “Yang penting bukan hanya menang, tetapi berani tampil dan membawa nama baik Kecamatan Anggrek,” tutur Wisnawati dengan senyum bangga. 

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *